Berbeda dengan tren media sosial tahun 2020, banyak perubahan tren media sosial tahun depan akan diganggu oleh penyakit menular. Hari ini, TalkWorker dan Hubspot baru-baru ini mempublikasikan hasil studi tentang tren jejaring sosial pada tahun 2021, yang melibatkan 70 veteran dari seluruh dunia. Lantas, bagaimana prediksi Anda untuk tren media sosial tahun depan? Ini previewnya.

Menggabungkan User Generated Content (UGC)

Konten yang dibuat pengguna (UGC) adalah konten yang dibuat dan didistribusikan oleh pengguna dan kemudian didistribusikan kembali oleh merek untuk mencerminkan pengalaman pengguna dari produk atau layanan. Metode ini diperbarui oleh pengguna saat ini, di mana konten merek saat ini diintegrasikan dan digunakan kembali untuk menyesuaikan dengan ide atau kepribadian pengguna. Menurut pakar media sosial, UGC jenis ini akan banyak digunakan konsumen tahun depan. Oleh karena itu, pengguna merek harus dapat dengan mudah menemukan konten UGC yang sesuai dengan ide mereka dengan memberikan merek atau format merek.

4C (Community, Contactless, Cleanliness dan Compassion)

4C atau komunitas berarti komunitas tanpa hubungan, kemurnian dan kasih sayang, koneksi, kemurnian dan cinta. Konsep ini banyak digunakan dan akan terus dilakukan tahun depan. Contoh dampak dari prinsip 4C ini adalah kampanye iklan KFC yang mendukung finger licking saat menyantap produk KFC. Kasus tersebut kemudian dibatalkan karena ketidakpatuhan dengan situasi saat ini. Karena fenomena ini, penting untuk mempertimbangkan prinsip 4C ini saat brand menerapkan strategi pemasaran yang tepat tahun depan.

Pemasaran nostalgia

Perkembangan Sosial Media Di Tahun Mendatang

Tren berikutnya yang akan muncul tahun depan adalah model perkembangan pasar terbelakang. Aji Adithira Pardana, kepala keluarga lending Indonesia untuk media sosial dan pemasaran konten, mengapresiasi tren tersebut. Menurutnya, jika melihat hari-hari indah sebelum pertarungan Kovid-19 ision, Anda bisa membuat promosi menarik menggunakan model brand ini. Nantinya, emosi positif tentang nostalgia berkontribusi memperkuat persepsi pengguna saat ini. Ada semacam omong kosong. Emosi positif strategis yang kuat ini dapat dikaitkan dengan merek dan merangsang emosi.

Meme

Dominasi media sosial pada 2021 adalah menjamurnya model informasi seperti otak. Setidaknya 55 persen orang yang berusia antara 13 dan 35 tahun sering memposting konten di Internet. Tentunya perusahaan dapat beradaptasi dengan strategi pemasaran yang tepat. Namun, saat menggunakan prangko untuk tujuan pemasaran, Anda tetap perlu mewaspadai potensi risiko konten memori, terutama untuk memastikan penggunaan gambar atau memori yang sah.

Game 

Video game telah menjadi hobi populer dalam memblokir kota. Apalagi sekarang Anda bisa bermain online di komunitas atau mencari teman baru di program olahraga. Menurut Ben Jeffrey, CEO Influencer, industri perjudian bernilai hampir $ 94 miliar pada tahun 2024. Ini berarti bahwa merek harus mempertimbangkan penerapan strategi penjualan situs web game untuk meningkatkan akses pengguna. Selain itu, Anda dapat menemukan apa yang diinginkan penggemar olahraga dan membuat konten yang dirancang khusus untuk mereka.

Conversational marketing atau pemasaran percakapan

Berinteraksi dengan pelanggan merupakan keuntungan dari strategi pengembangan pasar saat ini. Ini karena tugas Anda tidak hanya mengirim pesan promosi tetapi juga menunggu yang terbaik. Anda juga perlu berbicara dengan pelanggan Anda. Itu adalah bagian dari identitas merek sehingga merek dapat berkomunikasi dengan pelanggan dan membangun hubungan yang erat untuk penjualan yang berkelanjutan.

Share This Post